Unduh Aplikasi Guru Binar
Umum Pendidikan
Author : Fajar Tri
Editor :

Kurikulum Paradigma Baru

Kemendikbud Ristek secara resmi telah merilis kurikulum paradigma baru sebagai upaya dalam mengatasi krisis pembelajaran. Sebelumnya kurikulum paradigma baru ini dikenal dengan nama kurikulum prototype yang diluncurkan untuk membenahi pembelajaran karena masa pandemi. 

Kurikulum ini merupakan bentuk lanjutan dari kebijakan pembelajaran pasca covid-19. Karena kurikulum paradigma baru diluncurkan untuk mendukung pemulihan setelah krisis pembelajaran maka sistem pembelajarannya berbasis proyek atau Project Based Learning agar bisa mendukung perkembangan karakter peserta didik yang sesuai Profil Pelajar Pancasila. 

Kurikulum paradigma baru merupakan bentuk penyempurnaan dari kurikulum 2013 dengan penambahan beberapa hal baru. Berikut ini adalah 7 hal baru yang ada pada kurikulum ini. 

  1. Struktur Kurikulum

Profil Pelajar Pancasila atau PPP menjadi acuan dalam pengembangan standar proses, standar isi, struktur kurikulum, prinsip pembelajaran, capaian pembelajaran, dan asesmen pembelajaran. Kurikulum paradigma baru terdiri atas pembelajaran tatap muka dengan guru serta kegiatan proyek. 

Setiap satuan pendidikan diberi kewenangan untuk mengembangkan program-program kerja tambahan yang bisa memaksimalkan kompetensi siswa. Tentu saja program-program tersebut dapat disesuaikan dengan visi misi dan juga sumber daya yang sudah tersedia pada satuan pendidikan tersebut. 

  1. Pelaksanaan Pembelajaran

Jika dulu proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik hanya dilakukan pada jenjang Sekolah Dasar saja maka dalam kurikulum paradigma baru ini jenjang pendidikan lain bisa menggunakan pendekatan tematik. Sedangkan jenjang SD kelas 4,5 dan 6 tidak lagi harus menggunakan pendekatan tematik namun bisa melaksanakan proses pembelajaran berbasis mata pelajaran. 

  1. Istilah Baru

Ada istilah baru dalam kurikulum paradigma baru yaitu CP atau capaian pembelajaran. Capaian pembelajaran merupakan rangkaian keterampilan, pengetahuan serta sikap sebagai salah satu kesatuan proses berkelanjutan agar kompetensi secara penuh bisa terbangun. 

  1. Jam Pelajaran

Pada kurikulum paradigma baru tidak ada ketentuan jam pelajaran untuk perminggunya akan tetapi jumlah jamnya dihitung per tahun. Hal ini membuat sekolah memiliki kemudahan dalam mengatur pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 

  1. Mata Pelajaran TIK

Mapel TIK yang pada kurikulum 2013 telah dihilangkan, pada kurikulum paradigma baru ini mata pelajaran TIK dikembalikan dengan nama lain yakni informatika dan akan diajarkan mulai jenjang Sekolah Menengah Pertama. 

Untuk sekolah yang tidak memiliki guru Informatika tidak perlu risau karena mapel ini tidak harus diajar oleh guru dengan background pendidikan TIK atau Informatika saja tetapi bisa juga diajarkan oleh guru umum. 

  1. Model Pembelajaran

Satuan pendidikan atau sekolah diberikan kebebasan untuk menerapkan model pembelajaran di sekolahnya. Sekolah-sekolah bisa menerapkan pembelajaran kolaboratif antar mapel dan membuat asesmen lintas mapel. 

Dalam kurikulum paradigma baru siswa SD minimal bisa melakukan sebanyak 2 kali penilaian proyek selama setahun pelajaran sedangkan siswa SMP dan SMA atau SMK melaksanakan penilaian proyek sebanyak 3 kali selama setahun pelajaran dengan tujuan untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila. 

  1. Penggabungan Mata Pelajaran

Mapel IPA dan IPS di sekolah dasar untuk kelas 4, 5 dan 6 selama ini berdiri sendiri-sendiri akan tetapi dalam kurikulum paradigma baru kedua mapel tersebut akan diajarkan secara bersamaan dengan istilah baru yaitu Ilmu Pengetahuan Alam Sosial atau IPAS dengan tujuan supaya siswa bisa lebih siap mengikuti proses pembelajaran IPA dan IPS di jenjang yang selanjutnya yaitu SMP. 


Sedangkan untuk jenjang SMA, penjurusan antara IPA, IPS dan bahasa Indonesia bisa dilakukan di kelas 11 dan 12.

Dampak Positif dan Negatif Kurikulum Paradigma Baru

  1. Dampak Positif

Kurikulum paradigma baru bisa melengkapi kekurangan yang ada pada kurikulum sebelumnya karena kurikulum baru telah didesain dengan menelaah secara lebih lanjut hal-hal apa saja yang jadi kendala pada kurikulum sebelumnya. Tentu saja penerapan kurikulum baru ini bisa memberi dampak positif untuk kemajuan mutu pendidikan di Indonesia. 

Selain itu, karena perkembangan zaman yang begitu pesat ada berbagai aspek kehidupan termasuk dalam dunia pendidikan yang butuh beberapa penyesuaian dan perubahan. Fungsi kurikulum paradigma baru ini untuk menghadapi tantangan pada masa mendatang karena perubahan zaman dengan tidak mengesampingkan realisasi tujuan pendidikan. 

  1. Dampak Negatif

Pertama dampak negatif dari perubahan kurikulum tentu saja guru sebagai pendidik belum bisa menerapkan kurikulum baru secara menyeluruh. Guru harus mempelajari kurikulum baru ini secara sungguh-sungguh meliputi komponen-komponen yang ada di dalamnya agar mampu menerapkan kurikulum dengan hasil yang sesuai harapan. Ketika guru sebagai ujung tombak pendidikan tidak mampu menguasai kurikulum baru tentu saja target pendidikan tidak akan tercapai. 

Selanjutnya fasilitas yang kurang memadai pada sekolah-sekolah yang berada di daerah bisa menjadi kendala tidak berhasilnya penerapan kurikulum paradigma baru. Mungkin untuk sekolah-sekolah yang berada di perkotaan akan bisa beradaptasi dengan kurikulum baru ini akan tetapi bagaimana dengan sekolah yang lokasinya berada di tempat terpencil? 

Yang terakhir sosialisasi kurikulum baru ini tentu butuh waktu yang tidak sebentar terutama sosialisasi pada guru-guru yang nantinya menjadi pelaksana di lapangan. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman seputar tujuan dan pencapaian yang ingin diraih menggunakan kurikulum paradigma baru. Apabila sosialisasi tidak berhasil maka tidak menutup kemungkinan kurikulum baru ini tingkat keberhasilannya sangat kecil. 

Sumber dan referensi :

Seluruh materi yang terkandung dalam website ini dilindungi oleh Hak Cipta, dan tidak dapat diproduksi ulang, dipublikasi kembali, didistribusikan kembali, dikirimkan, ditampilkan, disebarluaskan atau dipergunakan dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Guru Binar.
Nama dan logo dari Guru binar serta hal-hal lain terkait merek, nama usaha dan hak kekayaan intelektual lainnya merupakan milik Guru binar dan tidak dapat digunakan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Guru Binar. Sebagai catatan, beberapa konten yang tertera dalam website ini mungkin tunduk pada ketentuan hak cipta pihak ketiga lainnya.
Seluruh data dan informasi yang diberikan oleh pengguna/peserta hanya akan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan program Guru Binar atau terkait dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Guru Binar, dan tidak akan disebarluaskan, dialihkan, diberikan kepada pihak lain, baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada pihak manapun tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemilik data dan informasi, kecuali jika dibutuhkan untuk urusan proses hukum yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia. Guru Binar akan melakukan upaya optimal untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data yang diberikan.