Author : SAFINA AULIA PUTRI, S.Pd
Editor : SAFINA AULIA PUTRI, S.Pd
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Pedidikan adalah suatu wadah yang
dapat memberikan sumbangan bermakna bagi tatanan kehidupan bangsa. Pembelajaran
adalah hal utama dalam pendidikan. Proses belajar akan mencapai hasil yang
optimal apabila terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik. Hal
tersebut membuktikan bahwa kualitas hasil belajar dipengaruhi oleh kerjasama
antara pendidik dan peserta didik. Pendidik berperan penting dalam meningkatkan
hasil belajar di sekolah. Tuntutan pada era global ini, adalah kemampuan
pendidik dalam kegiatan belajar mengajar dengan berbagai inovasi sehingga
peserta didik dapat mengembangkan potensinya.
Telah dijelaskan diatas bahwa
interaksi antara pendidik dan peserta didik memiliki pengaruh dalam hasil
belajar. Pendidik harus memahami karakteristik anak usia sekolah. Minimal cukup
tahu perkembangan psikologis peserta didik. Hal itu penting karena usia sekolah
cenderung lebih sensitife dan sulit beradaptasi dengan sekitar. Pemberian
motivasi pada peserta didik dapat meningkatkan rasa percaya diri dan
menumbuhkan kreatifitas baru. Motivasi yang baik pada setiap fase-fase
perkembangan anak akan mengantarkan peserta didik diterima dalam lingkungan
masyarakat dan memiliki pengalaman yang bagus terhadap lingkungan sekitarnya.
Dengan pemahaman dan bekal pendidik yang cukup tentang peserta didik, maka
inovasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukan pendidik dapat berjalan
lancar.
Suasana dan kondisi saat
pembelajaran berperan alam mencapai hasil belajar yang optimal, karena itu
seorang pendidik harus pandai menguasai keadaan sehingga anak didiknya dapat
nyaman dan memahami materi pelajaran. Pembelajaran tidak harus terpaku pada
suasana kelas yang kaku. Proses pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan
menyenangkan bahkan tidak harus di dalam ruangan tapi juga di lapangan.
Habermas ( Dalam Ihat Hatimah, 2009: 1.8) berpendapat bahwa belajar baru akan
terjadi jika adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan
yang berpengaruh adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Berdasarkan
lingkungannya maka belajar menurut Habermas meliputi:
Belajar teknis yaitu belajar
bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar.
Belajar praktis yaitu belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan
lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-oran disekitar. Dan belajar
emansipatoris yaitu belajar yang berupaya agar seseorang mencapai suatu
pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi
budaya dalam lingkungan sosialnya.
Penggunaan alat peraga akan
memudahkan peserta didik dalam memahami materi dan mengembangkan keterampilannya.
Alat peraga sebagai media atau perlengkapan yang membantu pendidik dalam
mengajar. Penggunaan alat peraga tersebut diintegrasikan dengan tujuan dan isi
pengajaran yang telah tertuang dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Proses Belajar Mengajar
didasarkan pada Silabus, sehingga pendidik berpegang pada silabus saat
melakukan pembelajaran, artinya pendidik telah diatur muatan materi dan
waktunya. Meskipun terpaku pada silabus, sebagai pendidik harus dapat
menyeimbangkan antara ketuntasan materi dan ketuntasan penguasaan bagi anak
didiknya. Pendidik juga sering kali hanya percaya bahwa buku sebagai
satu-satunya sumber informasi. Hal tersebut menjadikan peserta didik hanya terpaku
pada buku-buku pelajaran, padahal banyak sumber lain yang menyenangkan dan
bermakna dalam proses pembelajaran anak. Pendidik hendaknya aktif dalam mencari
sumber atau memotifasi siswa agar ikut aktif menemukan sumber-sumber belajar
(memberi kesempatan pada peserta didik untuk belajar secara perorangan)
sehingga lebih mudah memahami materi. Pemahaman materi adalah hal terpenting
dalam proses belajar.
Pendidik berperan membantu proses
belajar peserta didik. Pendidik tidak mentransfer pengetahuan yang dimilikinya,
tetapi membantu peserta didik agar membentuk pengetahuannya sendiri. Pendidik
hendak menumpuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan peserta didiknya. Di era globalisasi ini,
teknologi internet yang sudah semua kalangan menikmatinya dapat digunakan untuk
mewujudkan keinginan pendidik tersebut. Dengan sarana yang memunuhi, pendidik
dapat membuat blog khusus peserta didiknya yang berisi bahan-bahan diskusi.
Cara ini dapat menumbuhkan kemandirian peserta didik dalam mengerjakan tugasnya
dan mencari sumber belajar serta keterampilan dalam menyampaikan pendapat dalam
bentuk tulisan.
Upaya meningkatkan hasil belajar
peserta didik merupakan tanggung jawab bersama antara lembaga sekolah,
keluarga, dan lingkungan setempat. Kondisi lingkungan keluarga dan masyarakat
akan memberikan pengertahuan yang cukup untuk peserta didik dalam pergaulannya
dengan masyarakat. Inovasi pembelajaran yang dirancang berdasarkan
tujuan-tujuan pembelajaran, sistemastis, bertahap ,menyenangkan dan
memperhatikan perkembangan peserta didik serta pengalaman belajar dari
lingkungan yang dimiliki peserta didik akan membantu pendidik dalam menciptakan
proses pembelajaran yang memudahkan untuk dipahami oleh setiap peserta didik.
Sumber dan referensi :
Postingan Terkait
Kenali lebih dalam tentang Blended Learning!
Blended Learning Membuat Anda Bingung? Simak Tips Mempersiapkan Blended Learning yang Efektif!
Guru Binar Mengintegrasikan sistem Gamifikasi dalam Pelatihan
Pick Your Own, Fitur untuk Gabungkan Sertifikat per 32 Jam Pelajaran.
Lebih dekat dengan Guru Pembelajar, Guru Binar meluncurkan Mobile Apps
Selamat! 200 Guru dari Jawa Timur Lolos sebagai Penerima Beasiswa Guru Binar!
Program VR Ambassador Berhasil Mencetak Ribuan Pionir Virtual Reality!
Haus Pelatihan Demi Kemajuan Pendidikan
Perkenalan Guru Binar
Guru Binar dan Education New Zealand Sediakan Beasiswa untuk Guru di Kalimantan
Seluruh materi yang terkandung dalam website ini dilindungi oleh Hak Cipta, dan tidak dapat diproduksi ulang, dipublikasi kembali, didistribusikan kembali, dikirimkan, ditampilkan, disebarluaskan atau dipergunakan dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Guru Binar.
Nama dan logo dari Guru binar serta hal-hal lain terkait merek, nama usaha dan hak kekayaan intelektual lainnya merupakan milik Guru binar dan tidak dapat digunakan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Guru Binar. Sebagai catatan, beberapa konten yang tertera dalam website ini mungkin tunduk pada ketentuan hak cipta pihak ketiga lainnya.
Seluruh data dan informasi yang diberikan oleh pengguna/peserta hanya akan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan program Guru Binar atau terkait dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Guru Binar, dan tidak akan disebarluaskan, dialihkan, diberikan kepada pihak lain, baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada pihak manapun tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemilik data dan informasi, kecuali jika dibutuhkan untuk urusan proses hukum yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia. Guru Binar akan melakukan upaya optimal untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data yang diberikan.