Author : Bambang Fadian
Editor : Zemy Nur Putri
Haus Pelatihan Demi Kemajuan Pendidikan
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
telah menyerang hampir seluruh negara di dunia sehingga World Health Organization (WHO)
telah menetapkan bahwa dunia dalam kondisi pandemi Covid-19. Negara kita yaitu Indonesia juga termasuk mengalami pandemi
yang memiliki dampak di bidang kesehatan, ekonomi, sosial, dan pendidikan. Indonesia
dan sebagian besar negara yang terdampak memutuskan untuk menutup sekolah. Akan
tetapi, siswa memang harus mendapatkan haknya yaitu memperoleh pendidikan. Oleh
karena itu, Pemerintah mengeluarkan ketetapan melalui SE Mendikbud Nomor 4
Tahun 2020, yang salah satu isinya tentang Belajar Dari Rumah selama Pandemi Covid-19 melalui pembelajaran jarak
jauh.
Ketika
Indonesia mulai diserang Covid-19 , Negara
menginstruksikan untuk belajar dari rumah.
Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah dampak Covid-19 yang lebih parah. Kesehatan dan
keselamatan guru, tenaga kependidikan, siswa dan orang tua adalah prioritas. Kebijakan Kemendikbud Republik Indonesia yang
dikeluarkan melalui surat No.36962/MPK.A/HK/2020 pada tanggal 17 Maret 2020
adalah tentang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (daring).
Dengan
adanya pembelajaran jarak jauh ini merupakan sebuah tantangan bagi guru untuk
mengembangkan kemampuannnya dan beradaptasi sesuai perkembangan zaman. Guru
harus berpacu dengan waktu untuk menyesuaikan diri dalam melaksanakan tugasnya.
Sehingga pembelajaran tetap berlangsung.
Di
awal masa pandemi yaitu Maret 2020, semua sekolah secara mandiri ataupun
kerjasama melakukan pelatihan untuk pembelajaran jarak jauh. Berbeda sekolah
maka berbeda pula pelatihannya dan disesuaikan dengan kebutuhan, terutama daya
serap guru juga dalam memahami dan melaksanakannya. Bukan bicara tentang
perubahan peradaban menuju masyarakat berpengetahuan tapi beradaptasi dengan
kondisi yang belum memungkinkan untuk pembelajaran tatap muka menuntut
masyarakat dunia terutama guru di nusantara ini untuk menguasai keterampilan
abad 21 yaitu tidak hanya memahami akan tetapi memanfaatkan dan menguasai teknologi
informasi dan komunikasi (ICT Literacy
Skills). Pelatihan pembelajaran
asinkronus yaitu pembelajaran yang
memiliki keuntungan yaitu fleksibilitas (dapat mengakses konten kapan
pun dan di mana pun) serta dapat meninjau subjek tertentu berkali-kali sebelum
melanjutkan. Pembelajaran ini memiliki kekurangan yaitu siswa membutuhkan
sentuhan personal atau figur seorang guru untuk mendidik dan memberikan
teladan, kedisiplinan ataupun sifat pantang menyerah. Kegiatan ini juga
mengakibatkan siswa kurang kolaboratif dan tidak dapat langsung menerima umpan
balik. Pada awal masa pandemi sebagian besar sekolah di negeri ini melaksanakan
pembelajaran asinkronus sebagai solusi sementara.
Inilah
fenomena baru pembelajaran di negeri ini, meskipun begitu jaringan internet
mutlak dibutuhkan. Sehingga beberapa daerah pelosok yang memang kesulitan
jaringan, para guru pun mendatangi rumah siswa dan melaksanakan pembelajaran
secara berkelompok.
Seiring
berjalannya waktu. Pelatihan pembelajaran sinkronus pun mulai bergeliat di
beberapa sekolah. Kegiatan ini memiliki kelebihan yaitu interaktif dan motivasi. Interaktif dalam artian seorang guru dapat
melakukan diskusi aktif dengan siswa ataupun memberi masukan langsung
berdasarkan kecepatan belajar siswa. Selain itu guru juga dapat memberikan motivasi dan pembelajaran bisa
berlangsung lebih fokus. Akan tetapi pembelajaran tipe ini tidaklah sempurna
karena memiliki kekurangan yaitu pembelajaran yang mengharuskan guru dan semua
siswa untuk mendengarkan pada waktu yang sama, seluruh kelas harus online pada
waktu yang sama. Kelemahan berikutnya yaitu membutuhkan persyaratan teknis. Untuk mendapatkan pengalaman belajar sinkronus
yang sukses, guru dan siswa harus memiliki koneksi internet yang tepat dan
baterai yang telah disi. Kondisi geografis dan belum meratanya jaringan
internet di negara kita menjadi tantangan dalam menyelenggarakan pembelajaran
sinkronus.
Setelah beberapa bulan di awal pandemi mengikuti pelatihan pembelajaran
sinkron dan asinkron, kepercayaan diri guru mulai tumbuh. Maklum saja, sekarang
tiap hari mereka berkecimpung dengan teknologi informasi dan
komunikasi. Kemampuan IT guru di nusantara berkembang dengan pesat. Tentunya
pandemi ini membawa sisi keberkahan juga bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Sehingga para guru pun mulai haus dengan pelatihan dan webinar. Sebuah fenomena
baru. Jika zaman sebelum pandemi, jika kementerian ataupun dinas pendidikan
melaksanakan pelatihan, maka yang diundang adalah perwakilan dari sekolah 1
orang guru. Dan itu biasanya sekolah menunjuk guru senior atau guru yang telah
lama bertugas di sekolah. Akan tetapi masa sekarang adalah beda. Guru yang
memiliki kemauan untuk berkembang, meningkatkan potensinya, tergerak hatinya
akan mendaftarkan diri pada berbagai macam pelatihan yang diselenggarakan
secara daring dan juga bukan main-main tentunya, Kementerian Pendidikan
Kebudayaan Riset dan Teknologi pun menyelenggarakan berbagai program pelatihan untuk mengundang guru di seluruh
pelososk nusantara untuk meningkatkan kemampuan pedagogik dan professional.
Seperti luapan kegembiraan bagi guru muda yang diberi kesempatan tanpa harus
ada pembatasan peserta dari sekolah asal. Bahkan mereka pun sering mengikuti
pelatihan secara bersamaan demi untuk meningkatkan kompetensi mereka dan
tentunya untuk diaplikasikan di kegiatan pembelajaran, sehingga jalan menuju
kemajuan pendidikan di Indonesia berada pada relnya.
Selain dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, kegiatan pelatihan juga rutin diadakan oleh salah satu organisasi yaitu Ikatan Guru Indonesia. Pelatihan IGI pun diselenggarakan baik dari pusat maupun daerah. Tak berhenti sampai di situ, banyak platform digital salah satunya Guru Binar yang berkontribusi untuk mencerdaskan bangsa. Pelatihan yang disusun dan dilaksanakan pun bertujuan untuk kemajuan pendidikan bangsa. Berbagai strategi pembelajaran daring dan inovasi pembelajaran telah mereka susun dan sampaikan. Bahkan beberapa dari mereka dengan bangga mengundang kelas beasiswa, sehingga hanya guru-guru pilhan yang diundang untuk mengikuti peningkatan kompetensi. Guru Binar melakukan penandatanganan kerjasama dengan beberapa pemerintah provinsi di Indonesia dalam pemberian beasiswa program peningkatan kualitas guru SMA dan SMK melalui pemanfaatan Guru Binar. Bersama Guru Binar para guru dibantu untuk mencapai tujuan pengembangan kompetensi dengan memberikan pelatihan yang terfokus, kontekstual dan aplikatif. Selain itu Guru Binar dikembangkan dengan tujuan meningkatkan akses pelatihan guru melalui pelatihan yang terstruktur, terukur, sesuai dengan kebutuhan yang memungkinkan peserta belajar kapan saja, di mana saja secara online.
Tak heran jika para guru pun tergabung dalam grup whatsapp dan telegram tentang pelatihan. Ini adalah bukti nyata bahwa guru di negeri ini sedang haus pelatihan. Tidak hanya itu webinar dengan tema motivasi guru, siswa, dan orang tua pun juga seolah membanjiri dunia daring sekarang. Ini juga untuk membentuk keseimbangan bagi dunia pendidikan yang tidak hanya beranggotakan guru saja, tetapi murid dan orang tua juga merupakan bagian dari ekosistem pendidikan. Tentunya semua penyelenggaraan pelatihan secara daring di masa pandemi ini memiliki tujuan mulia yaitu meningkatkan kompetensi guru untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Sehingga gotong royong dari berbagai pihak telah mencerminkan budaya bangsa tidak hanya untuk pendidikan yang berkemajuan, tetapi implikasinya akan bebasnya negara dari kebodohan dan kemiskinan. Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia. Merdeka.
Sumber dan referensi :
-
Postingan Terkait
Penandatanganan MoU Kerja Sama Provinsi Sumatera Utara dengan Guru Binar
Yuk Kenalan dengan Guru Binar!
Designing learning
Manfaat Melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh saat Pandemi Covid-19
Kenali lebih dalam tentang Blended Learning!
Blended Learning Membuat Anda Bingung? Simak Tips Mempersiapkan Blended Learning yang Efektif!
Guru Binar Mengintegrasikan sistem Gamifikasi dalam Pelatihan
Pick Your Own, Fitur untuk Gabungkan Sertifikat per 32 Jam Pelajaran.
Penandatanganan MoU Kerja Sama Provinsi Jawa Timur dengan Guru Binar
Tradisi Pendidikan Pralahir dalam Keluarga Melayu Sambas
Seluruh materi yang terkandung dalam website ini dilindungi oleh Hak Cipta, dan tidak dapat diproduksi ulang, dipublikasi kembali, didistribusikan kembali, dikirimkan, ditampilkan, disebarluaskan atau dipergunakan dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Guru Binar.
Nama dan logo dari Guru binar serta hal-hal lain terkait merek, nama usaha dan hak kekayaan intelektual lainnya merupakan milik Guru binar dan tidak dapat digunakan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Guru Binar. Sebagai catatan, beberapa konten yang tertera dalam website ini mungkin tunduk pada ketentuan hak cipta pihak ketiga lainnya.
Seluruh data dan informasi yang diberikan oleh pengguna/peserta hanya akan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan program Guru Binar atau terkait dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Guru Binar, dan tidak akan disebarluaskan, dialihkan, diberikan kepada pihak lain, baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada pihak manapun tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemilik data dan informasi, kecuali jika dibutuhkan untuk urusan proses hukum yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia. Guru Binar akan melakukan upaya optimal untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data yang diberikan.