Unduh Aplikasi Guru Binar
Kurikulum Merdeka
Author : Fajar Tri
Editor : Fajar Tri

Kurikulum Prototype: Pengertian, Karakteristik, dan Tahapan Penerapannya

Kurikulum ialah perangkat program pendidikan dan mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan. Kurikulum ini berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. 

Penyusunan pada perangkat mata pelajaran untuk siswa akan disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan pada setiap jenjang pendidikan. Salah satu kurikulum yang cukup terkenal ialah kurikulum prototype. Berikut penjelasannya. 

Apa Itu Kurikulum Prototype? 

Kurikulum prototype adalah standar ukuran dari sebuah entitas atau satuan yang berwujud. Dalam bidang desain, prototype dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal. 

Kurikulum prototype sudah disiapkan beberapa tahun lalu untuk diimplementasikan pada Program Sekolah Penggerak. Aturan mengenai kurikulum ini tertuang dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor 162/M/2021 mengenai Sekolah Penggerak. 

Kurikulum prototipe ini merupakan kelanjutan dari kebijakan pembelajaran yang sudah dibuat sebagai respon dari adanya pandemi. Prototype merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek. 

Tentu saja untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Nantinya kurikulum prototype 2022 ini akan dilaksanakan di jenjang pendidikan Paud, TK, SD, SMP, dan SMA/SMK

Potensi siswa akan lebih tergali dengan berbagai kesempatan belajar yang menyenangkan. Tentu saja dengan harapan learning loss bisa dicegah sebagai dampak pandemi Covid-19 yang berkelanjutan. 


Karakteristik Kurikulum Prototype Di Berbagai Jenjang Pendidikan 

Kurikulum prototype SD, SMA, SMK, paud tentu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. berikut penjelasannya. 

1. Jenjang PAUD 

Pada jenjang ini, kurikulum prototype memiliki beberapa karakteristik yang cukup unik. Karakteristik tersebut antara lain: 

  • Kegiatan bermain menjadi proses belajar yang paling utama.  

  • Penguatan literasi sejak dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain dan belajar berbasis buku bacaan anak. 

  • Merupakan fase pondasi untuk meningkatkan kesiapan dalam bersekolah. 

  • Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila yang diwujudkan pada kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal. 


2. Jenjang SD 

Pada jenjang ini, karakteristik dari kurikulum prototype yang cukup menonjol ialah yaitu sebagai berikut: 

  • Mata pelajaran IPA dan IPS digabung menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) agar siswa memahami lingkungan sekitar. 

  • Integrasi computational thinking dalam beberapa mata pelajaran. Contohnya seperti Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS. 

  • Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dalam pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2x dalam satu tahun ajaran. 


3. Jenjang SMP 

Semakin tinggi tingkatan sekolahnya, maka ilmu yang dipelajari juga akan semakin banyak. Oleh karena itulah penerapan kurikulum harus menyesuaikan pada jenjangnya. Karakteristik kurikulum prototype 2022 pada jenjang ini yaitu sebagai berikut: 

  • Penyesuaian dengan perkembangan teknologi sehingga mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib. 

  • Panduan agar guru Informatika membantu guru-guru pemula. Dengan demikian, guru mata pelajaran tersebut tidak harus berlatar belakang pendidikan Informatika. Pembelajaran berbasis proyek ini dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran. 


4. Jenjang SMA 

Karakteristik kurikulum prototype 2022 pada jenjang ini yaitu sebagai berikut: 

  • Lebih fleksibel dan menyesuaikan minat siswa karena pilihan pada level mata pelajaran. 

  • Kelas 10, pelajar mempersiapkan diri untuk memilih mata pelajaran di kelas 11. 

  • Di kelas 11 dan 12, pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat dan aspirasi. 

  • Pembelajaran berbasis proyek dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran dan pelajar harus menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan. 


5. Jenjang SMK 

Pada jenjang ini, kurikulum prototype memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik tersebut antara lain:

  • Dunia kerja bisa terlibat dalam pengembangan pembelajaran siswa. 

  • Struktur lebih sederhana karena hanya ada 2 kelompok mata pelajaran yaitu Umum dan Kejuruan. 

  • Penerapan pembelajaran berbasis proyek dengan integrasi pada mata pelajaran tertentu.  

  • PKL sebagai mata pelajaran wajib dengan minimal 6 bulan (1 semester) masa pelaksanaan. 

  • Pelajar bisa memilih mata pelajaran di luar program keahlian yang dipilih. 

  • Alokasi waktu khusus projek penguatan profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk meningkatkan soft skill. 

Tahapan Penerapan Kurikulum Prototype 

Untuk mensukseskan penerapan kurikulum prototype, maka harus mempersiapkan beberapa tahapan sebagai berikut:

  • Pendaftaran dan Pendataan karena penerapan kurikulum ini merupakan opsi, sejalan dengan program sekolah penggerak yang sedang berjalan. 

  • Bagaimana sekolah mampu membuat Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dengan mengacu pada Profil Pelajar Pancasila. Kerangka kurikulum sekolah harus bisa mengembangkan 8 Standar Nasional Pendidikan untuk meningkatkan kinerja siswa dengan pembelajaran berbasis proyek yang disesuaikan dengan visi dan misi setiap satuan pendidikan. 

  • Persiapan guru dalam proses pembelajaran yang lebih inovatif untuk pengembangan karakter siswa. 

Profil Pelajar Pancasila di sini merupakan siswa yang setidaknya memiliki 6 karakter utama. Yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. 

Penerapan kurikulum prototype tentu saja memberikan dampak positif terutama dalam pengembangan kurikulum yang tidak hanya bertumpu pada target materi. Namun lebih dari itu ialah pembelajaran berbasis proyek dengan menitikberatkan pada sistem materi yang lebih esensial. Pembelajaran akan lebih baik dengan meningkatkan karakter siswa. 

Sumber dan referensi :

Postingan Terkait

Bagikan:

Seluruh materi yang terkandung dalam website ini dilindungi oleh Hak Cipta, dan tidak dapat diproduksi ulang, dipublikasi kembali, didistribusikan kembali, dikirimkan, ditampilkan, disebarluaskan atau dipergunakan dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Guru Binar.
Nama dan logo dari Guru binar serta hal-hal lain terkait merek, nama usaha dan hak kekayaan intelektual lainnya merupakan milik Guru binar dan tidak dapat digunakan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Guru Binar. Sebagai catatan, beberapa konten yang tertera dalam website ini mungkin tunduk pada ketentuan hak cipta pihak ketiga lainnya.
Seluruh data dan informasi yang diberikan oleh pengguna/peserta hanya akan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan program Guru Binar atau terkait dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Guru Binar, dan tidak akan disebarluaskan, dialihkan, diberikan kepada pihak lain, baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada pihak manapun tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemilik data dan informasi, kecuali jika dibutuhkan untuk urusan proses hukum yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia. Guru Binar akan melakukan upaya optimal untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data yang diberikan.