Author : Susanto
Editor :
PENGHARGAAN SEBAGAI BENTUK HUKUMAN YANG MEMBANGUN
Hukuman adalah konsep yang biasanya dihubungkan
dengan tindakan negatif yang diarahkan kepada seseorang sebagai akibat dari
perilaku buruk atau pelanggaran. Namun, ada sudut pandang yang lebih mendalam
dan positif terkait dengan hukuman yang dapat mengubah pandangan kita tentang
konsep ini. Konsep "Penghargaan
Sebagai Hukuman" mungkin terdengar bertentangan, tetapi sebenarnya
dapat menjadi alat yang kuat dalam membentuk perilaku positif, pengembangan
diri, dan keterampilan individu jika pemberiannya dilakukan dengan tepat.
Mengapa Hukuman Biasa Menjadi Punishment
Hukuman konvensional seringkali melibatkan
penggunaan konsekuensi negatif, seperti penalti, kehilangan hak-hak tertentu,
atau bahkan fisik atau psikologis. Tujuannya adalah untuk menghentikan perilaku
yang tidak diinginkan atau melibatkan pembalasan.
Seringkali,
hukuman seperti ini dapat menciptakan rasa takut, perasaan tidak aman, dan
bahkan pembalasan dalam diri individu yang menerima hukuman.
Penghargaan Sebagai Bentuk Hukuman yang Membangun
Di sinilah kita memasuki konsep penghargaan sebagai
bentuk hukuman yang lebih positif dan membangun. Daripada menggunakan
konsekuensi negatif, kita dapat menggantinya dengan konsekuensi positif untuk
mengubah perilaku. Ini bukanlah penghargaan dalam arti konvensional dimana
seseorang diberikan hadiah karena melakukan sesuatu yang baik, tetapi lebih
tentang menggunakan apresiasi dan pengakuan sebagai alat untuk memperkuat
perilaku positif dan membangun motivasi.
1.
Mengubah
Perilaku
Misalnya, dalam konteks pendidikan, guru dapat
menggunakan pujian dan pengakuan untuk mengubah perilaku siswa yang sebelumnya
tidak tertib menjadi lebih tertib. Dalam hal ini, penghargaan berfungsi sebagai
hukuman, karena dengan mengapresiasi perilaku yang diinginkan, siswa mungkin
lebih cenderung menghindari perilaku yang tidak diinginkan untuk mencegah
kehilangan pengakuan tersebut.
2.
Mengembangkan
Diri
Di luar pendidikan, penghargaan dapat digunakan
sebagai hukuman yang membangun dalam konteks pengembangan diri.
Misalnya, seorang individu yang berusaha untuk
mencapai tujuan pribadi dapat memberikan penghargaan diri sendiri setiap kali
mereka mencapai tonggak tertentu. Hal ini memberikan insentif untuk mencapai
lebih banyak prestasi, menggantikan dorongan untuk menghindari hukuman.
3.
Mengukur
Kemajuan
Penghargaan sebagai bentuk hukuman dapat digunakan
untuk mengukur kemajuan dan motivasi seseorang.
Misalnya, dalam konteks olahraga, atlet mungkin
mendapat pengakuan atau penghargaan jika mereka mencapai target latihan mereka.
Ini dapat menjadi hukuman yang membangun yang memberikan dorongan tambahan
untuk mencapai target.
Penghargaan sebagai bentuk hukuman adalah konsep
yang memungkinkan kita untuk melihat hukuman dari sudut pandang yang lebih
positif. Daripada mengandalkan konsekuensi negatif atau ketakutan, penghargaan
sebagai hukuman memungkinkan kita untuk menggunakan apresiasi, pengakuan, dan
motivasi sebagai alat untuk mengubah perilaku, mengembangkan diri, dan mengukur
kemajuan. Ini menunjukkan bahwa dalam kasus tertentu, hukuman tidak selalu
harus bersifat negatif, melainkan dapat memainkan peran yang konstruktif dalam
memotivasi dan membangun individu.
Sumber dan referensi :
susanto
Postingan Terkait
Guru Binar dan Give2Asia Gelar Inaugurasi untuk Online Teacher Scholarship Program
Kesempatan Emas Belajar Mandiri Platform Guru Binar
Beragam Lomba 17an oleh Guru Binar dan Platform Merdeka Mengajar
GURU MERDEKA YANG TERUS BERGERAK, TERGERAK DAN MENGGERAKKAN
portofolio digital guru penggerak
Keuntungan Menggunakan E-education, Pembelajaran Berbasis TIK
Pentingnya Membangun Kapasitas Guru dalam TIK
Manfaat Gadget bagi Kehidupan Masyarakat Modern
Guru Binar dan PT Sampoerna Agro Selenggarakan Program Pelatihan Guru Kabupaten OKI
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Guru Binar dan Sampoerna Land Sasar 5 Wilayah Indonesia dalam Program Beasiswa Guru
Seluruh materi yang terkandung dalam website ini dilindungi oleh Hak Cipta, dan tidak dapat diproduksi ulang, dipublikasi kembali, didistribusikan kembali, dikirimkan, ditampilkan, disebarluaskan atau dipergunakan dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Guru Binar.
Nama dan logo dari Guru binar serta hal-hal lain terkait merek, nama usaha dan hak kekayaan intelektual lainnya merupakan milik Guru binar dan tidak dapat digunakan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Guru Binar. Sebagai catatan, beberapa konten yang tertera dalam website ini mungkin tunduk pada ketentuan hak cipta pihak ketiga lainnya.
Seluruh data dan informasi yang diberikan oleh pengguna/peserta hanya akan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan program Guru Binar atau terkait dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Guru Binar, dan tidak akan disebarluaskan, dialihkan, diberikan kepada pihak lain, baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada pihak manapun tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemilik data dan informasi, kecuali jika dibutuhkan untuk urusan proses hukum yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia. Guru Binar akan melakukan upaya optimal untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data yang diberikan.