Author : Fajar Tri
Editor :
Tantangan Merdeka Belajar yang Harus Dihadapi Para Guru
Merdeka belajar kemendikbud merupakan program terbaru yang diperuntukan bagi sekolah usia dini hingga atas. Dengan program kurikulum baru ini diharapkan kedepannya pembelajaran bisa lebih maksimal dan tidak menekan kebebasan guru maupun peserta didik.
Merdeka belajar dianggap memiliki banyak keuntungan. Peserta didik dan guru tidak lagi harus belajar dengan berpatokan pada gaya di mendengarkan dan mencatat saja. Kini kelas bisa terasa lebih hidup. Sebab semua bisa lebih mengekspresikan pendapat dan bakatnya.
Sebagai kurikulum baru tentunya ada banyak tantangan yang harus dilalui agar program bisa berjalan lancar. Baik itu tantangan siswa atau guru itu sendiri. Jika Anda seorang pendidik maka setidaknya ada 5 tantangan yang harus dihadapi. Beberapa diantaranya ada di bawah ini.
Minim Fasilitas dan Kualitas Guru
Merdeka belajar kemendikbud masih dikhawatirkan nantinya justru akan meningkatkan ketimpangan dalam keberlangsungan pendidikan. Sebab masih ada beberapa sekolah yang mungkin saja belum siap terkait dengan kebebasan di dalam program tersebut. Salah satu penyebabnya adalah minim fasilitas dan juga kualitas dari guru itu sendiri.
Hal ini akan jadi sebuah tantangan besar yang harus dihadapi. Bahkan, sebagian besar sekolah juga mempertanyakan standar untuk kelulusan yang mana menggantikan Ujian Nasional jika sudah dihapus.
Namun terkait hal tersebut sudah dijawab oleh menteri sendiri bahwa sekolah bisa saja menentukan sendiri standar nasional yakni lewat cara penilaian sekaligus bentuk tes. Sebab pada dasarnya pihak sekolah sendiri yang justru lebih mengetahui kondisi dan juga perkembangan dari para peserta didik dalam belajar dan menerima ilmu.
Keluar dari Zona Nyaman di Sistem Pembelajaran
Tantangan lain yang akan dirasakan oleh guru dari pmm merdeka belajar adalah keluar dari zona nyaman di sistem pembelajaran yang biasa dilakukan sebelumnya. Sebab sebelumnya sistem pembelajaran justru dilakukan dengan standar seperti pemberian materi, penjelasan serta pemaparan ke murid sebanyak 60% daripada keseluruhan waktu pembelajaran saat berada di kelas.
Secara tidak langsung hal ini malah menjadikan para peserta didik cenderung pasif saat berada di kelas. Sebab mereka hanya sekadar mendengarkan kemudian mencatatnya saja. Keberadaan program merdeka belajar akan menjadikan sistem pembelajaran lebih aktif.
Pasalnya dalam prosesnya akan mengajak para peserta didik untuk berdiskusi sekaligus memecahkan masalah bersama. Jadi tidak heran jika hal ini akan jadi tantangan tersendiri bagi guru dalam mengajak siswanya berdiskusi. Sebab peserta sudah merasa nyaman dengan pembelajaran yang berlangsung selama ini.
Namun jika dilakukan dengan baik berdasarkan bakat dan minat siswa, maka pembelajaran bisa berlangsung dengan baik. Jadi sebaiknya kenali setiap karakter dari setiap peserta didik.
Keterbatasan Referensi
Tantangan lainnya yang harus dihadapi oleh para guru dalam Merdeka Belajar Kemendikbud adalah keterbatasan referensi untuk penyampaian materi. Baik itu dalam bentuk teks pembelajaran atau buku guru yang diterbitkan pusat pembukuan maupun penerbit swasta.
Referensi yang terbatas cenderung menjadikan para guru sulit dalam memperoleh rujukan untuk menyampaikan materi sekaligus memfasilitasi pembelajaran secara efektif. Hal ini termasuk buku yang dimiliki oleh para peserta didik maupun guru yang mana dinilai masih rendah kualitasnya.
Kurang Pengalaman
Sebagai kurikulum baru tentunya baik peserta didik maupun guru tidak memiliki pengalaman yang cukup. Lebih lagi untuk guru yang tidak memiliki pengalaman mengajar menggunakan program Merdeka belajar. Termasuk juga untuk rpp kurikulum Merdeka Belajar.
Dalam tantangan ini setidaknya ada dua kendala yang akan dirasakan oleh pendidik atau guru. Diantaranya adalah tidak memiliki pengalaman serta sudah terbiasa dengan pembelajaran sebelumnya. Cara otomatis minimnya pengalaman dari seorang guru nantinya justru akan berpengaruh terhadap cara dalam mengajar di kelas.
Harus Mau Upgrade Pengalaman
Salah satu cara untuk menyesuaikan diri dengan Merdeka belajar Kemendikbud adalah upgrade keterampilan dalam mengajar sesuai dengan program yang ditentukan. Meskipun nantinya akan cukup sulit namun para guru diharuskan untuk mau upgrade pengalaman.
Mulailah dengan hal sederhana terlebih dahulu yakni memberikan kebebasan kepada para peserta didik. Misalnya saja kebebasan dalam berargumen berpendapat serta memberi soal dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau dikenal soal hots.
Hanya saja memang saat ini masih banyak guru yang mana belum memahami apa itu model soal hots. Jadi sebagai gantinya para guru bisa memberikan soal sederhana namun membutuhkan kebebasan berpikir bagi para peserta didik. Secara perlahan program kemerdekaan pelajar nantinya dapat diwujudkan dengan baik.
Setidaknya ada lima tantangan yang harus dihadapi oleh guru dan juga sekolah dalam mencapai Merdeka belajar kemendikbud. Pencapaian Merdeka belajar yang baik tentunya membutuhkan dukungan dari semua pihak baik itu orang tua peserta didik, peserta didik itu sendiri, pemerintah, sekolah dan juga guru. Bahkan para guru nantinya juga bisa mengikuti program dari pemerintah untuk menambah keterampilan.
Sumber dan referensi :
Seluruh materi yang terkandung dalam website ini dilindungi oleh Hak Cipta, dan tidak dapat diproduksi ulang, dipublikasi kembali, didistribusikan kembali, dikirimkan, ditampilkan, disebarluaskan atau dipergunakan dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Guru Binar.
Nama dan logo dari Guru binar serta hal-hal lain terkait merek, nama usaha dan hak kekayaan intelektual lainnya merupakan milik Guru binar dan tidak dapat digunakan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Guru Binar. Sebagai catatan, beberapa konten yang tertera dalam website ini mungkin tunduk pada ketentuan hak cipta pihak ketiga lainnya.
Seluruh data dan informasi yang diberikan oleh pengguna/peserta hanya akan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan program Guru Binar atau terkait dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Guru Binar, dan tidak akan disebarluaskan, dialihkan, diberikan kepada pihak lain, baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada pihak manapun tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemilik data dan informasi, kecuali jika dibutuhkan untuk urusan proses hukum yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia. Guru Binar akan melakukan upaya optimal untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data yang diberikan.