Author : Hilmi Luthfiyani
Editor : Zemy Nur Putri
Membangun Bangsa di Tengah Pusaran Pandemi Covid-19
Energi positif sangat mempengaruhi
kehidupan banyak orang, terutama menjadi sosok guru yang inspiratif dapat
menjadi garda terdepan dalam mengedepankan keberhasilan pada ranah
pendidikan. Selain menjadi ujung tombak
sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, guru merupakan profesi yang sangat mulia
serta menjadi teladan bagi siswanya. Bahkan guru yang dapat menginspirasi dapat
memberikan gambaran untuk siswanya tentang masa depan yang lebih baik serta
memiliki jiwa yang optimis, dengan demikian untuk menjadi seorang guru yang
inspiratif harus mampu menanamkan prinsip dalam dirinya bahwa menjadi guru
tidak hanya menguasai bidang ilmu yang diampunya saja, banyak hal yang lebih
penting dari sekadar menguasai ilmu seperti halnya guru yang inspiratif adalah
guru yang dapat mendidik, memberikan motivasi, memberikan energi positif dan
semangat yang membara untuk siswanya agar menuju masa depan yang lebih baik.
Menjadi seorang guru adalah panggilan hati, karena tidak hanya melibatkan
kemampuan intelektual saja tetapi melibatkan juga segi emosional dan spiritual
serta dapat menyinergikan ketiganya.
Sebagai
tenaga pendidik sekaligus guru yang inspiratif harus bersikap profesional dan
memahami bahwa setiap siswa memiliki latar belakang yang berbeda baik dari segi
fisik, intelektual, sosial dan emosional sehingga menjadi tantangan tersendiri
bagi seorang guru untuk memberikan layanan yang baik seperti dengan cara
merangkul, memberi motivasi, dan semangat kepada siswanya. di samping itu,
dalam kegiatan pembelajaran guru diharuskan mengemas kegiatan pembelajaran
dikelas dengan menarik, kreatif, dan inovatif agar pembelajaran tidak cenderung
monoton serta dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Berkenaan dengan hal
tersebut, dalam kegiatan pembelajaran tentu guru yang inspiratif memiliki
berbagai cara yang kreatif dan inovatif dengan merancang strategi pembelajaran
baik dengan metode atau berbantuan media pembelajaran yang menarik. Selain itu,
sosok guru inspiratif mampu memberikan energi positif kepada siswanya, menjadi
teladan, dan dapat menanamkan pendidikan karakter bagi siswanya.
Apakah
seorang guru insipiratif harus mampu memberikan rasa nyaman kepada siswa ketika
berada di kelas? Ya, menjadi guru yang dinanti oleh siswa dapat menjadi suatu
kebanggan tersendiri yaitu, dengan cara menyinergikan sikap profesional, ilmu
pedagogis, dan dapat mengemas kegiatan pembelajaran dengan kreatif dan
inovatif. Menjadi guru yang inspiratif tidak hanya membuka wawasan siswanya
saja, melainkan dapat membuka wawasan untuk dirinya sendiri guna mengedepankan
keberhasilan pada bidang pendidikan.
Menjadi
seorang guru adalah panggilan hati, pahlawan tanpa tanda jasa yang dapat
memperjuangkan pendidikan karena tujuan dari pendidikan sendiri sangatlah mulia
seperti deretan kalimat yang diungkapkan oleh Tan Malaka bahwa “tujuan pendidikan itu untuk mempertajam
kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan” dengan
demikian guru inspiratif tidak hanya mengedepankan kemampuan intelektual siswa
saja, melainkan membantu siswa untuk tetap optimis dengan impiannya, dan
membantu menanamkan pendidikan karakter dalam diri siswanya.
Pendidikan
di tengah pusaran pandemi Covid-19 memberikan
banyak kisah inspiratif terutama bagi seorang guru, pada sektor pendidikan
dituntut agar dapat beradaptasi dengan sistem pendidikan yang terbaru sesuai
surat edaran dari pemerintah Nomor 4 Tahun 2020 tentang “Pelaksanaan Pendidikan
Dalam Masa darurat Covid-19”, melihat
latar belakang setiap sekolah berbeda baik dari segi fasilitas yang dimiliki,
kecakapan teknologi yang dimiliki setiap guru dan staf, dan lain sebagainya
menjadi faktor penghambat untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Namun, setiap
sekolah dan guru memiliki caranya tersendiri untuk mengedepankan pendidikan di
tengah pandemi seperti adanya pembelajaran melalui aplikasi Zoom Meeting’s, Google Meet, Google
Classroom, Edmodo, dan lain sebagainya dengan seperti itu kegiatan
pembelajaran dapat terlaksana. Adapun, bagi sekolah yang memiliki hambatan dari
segi teknologi maupun latar belakang siswa yang berbeda seperti tidak memiliki
gawai serta akses internet yang kurang memadai, guru inspiratif selalu memiliki
banyak cara seperti adanya guru kunjung yakni, guru berkunjung ke setiap rumah
siswa untuk memberikan layanan dalam kegiatan pembelajaran bagi siswa yang
tidak memiliki gawai dan berada dalam daerah yang akses internetnya kurang
memadai. Dan dengan surat edaran terbaru dari pemerintah Nomor 4 Tahun 2021
tentang “Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka” memberikan semangat baru
untuk memulai kegiatan pembelajaran di kelas secara langsung karena interaksi
dan sistem belajar menjadi lebih efektif dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kontribusi
yang saya lakukan dalam dunia pendidikan adalah dengan mengikuti pengabdian
dalam program Kampus Mengajar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI (Kemendikbud RI), sebanyak 22.000 mahasiswa yang lulus
seleksi Kampus Mengajar Angkatan 2 guna mengabdikan diri di Sekolah Dasar (SD)
dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) jangka waktu pengabdian mulai dari tanggal
02 Agustus hingga 17 Desember 2021. Sebelum mahasiswa diterjunkan ke sekolah
yang dituju, saya dan rekan mahasiswa lainnya diberikan pembekalan mengenai
pembelajaran literasi, numerasi, dan pengembangan kecakapan teknologi terkait
aplikasi yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran selama 8 hari. Mahasiswa
diterjunkan pada sekolah yang berada di kawasan terdepan, terluar, dan
tertinggal (3T), panggilan hati menjadi guru inspiratif melalui program
pengabdian telah memberikan pengalaman baru bagi saya dengan cara
mentransformasikan program tersebut kepada adik-adik di SD maupun di SMP. Kesempatan
emas yang saya dapatkan menjadi wadah bagi saya untuk terus membuka mata,
membuka wawasan serta mengembang diri melalui aktivitas di luar perkuliahan.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, melihat sosok yang inspiratif ketika berada
di bangku sekolah maupun di lingkungan kampus menbuat hati saya tergerak untuk
mengikuti jejak beliau dalam mengedepankan pendidikan. Program Kampus Mengajar
memberikan beragam kisah inspiratif bagi saya dan rekan satu kelompok yang di
tempatkan di SD IT Darul Ma’arif.
Beruntungnya
kami sangat cepat berdaptasi dengan anak-anak di sekolah tersebut, bahkan
kurang dari satu bulan kami sudah bisa memahami tentang latar belakang siswa
baik dari segi gaya belajar, emosional, dan keadaaan ekonomi serta sosialnya.
Dengan waktu 4 hari setiap minggunya, saya dan rekan kelompok mengupayakan
memberikan layanan yang baik bagi sekolah dan siswa di SD IT Darul Ma’arif.
dengan membantu wali kelas dalam kegiatan pembelajaran, membantu melengkapi dan
menyusun administrasi sekolah, mengikuti kegiatan dan membantu mendekorasi
ruangan, hingga mengadakan tambahan belajar bagi siswa yang memiliki hambatan
dalam kegiatan belajar di kelasnya. Saat ini sekolah sudah memberlakukan
kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM), sekolah telah menyediakan fasilitas
untuk tetap mematuhi protokol kesehatan bahkan untuk mahasiswa yang diterjunkan
di sekolah harus sudah melakukan vaksinasi terlebih dahulu.
Melihat
latar belakang setiap anak berbeda, membuat saya memiliki persfektif bahwa
setiap anak itu pintar dengan caranya sendiri atau bahkan beberapa diantaranya
termasuk anak yang multiple intelegency.
Tidak semua anak yang diam dan fokus pada guru dapat memahami materi, dan tidak
semua siswa yang tidak bisa diam dan gaduh itu dapat dicap sebagai anak yang
nakal. Dengan latar belakang peserta didik yang sangat beragam saya memberikan
metode pembelajaran yang dapat menarik minat belajar anak, karena pada dasarnya
anak akan giat belajar jika pembelajaran menyenangkan dan mudah dipahami.
Setelah beradaptasi sekitar 2 bulan di SD IT Darul Ma’arif, program Kampus
Mengajar telah memberikan saya wawasan yang sangat mendalam perihal cara
mendidik anak.
Mulai
dari kegiatan literasi terdapat pembelajaran mengenai gagasan pokok untuk kelas
4, setelah saya menjelaskan materi peserta didik diarahkan untuk mengambil
potongan kertas secara acak kemudian mereka harus mencari pasangan dari kata
yang terdapat dalam kerta tersebut yang berisi mengenai materi gagasan pokok.
Kooperatif learning ini sangat
membantu meningkatkan minat belajar anak, adapun soal yang harus diisi oleh
mereka dalam gambar buah pisang yang dikreasikan sebagai mind mapping. Setelah satu minggu bertemu kembali dalam kegiatan
literasi dan membahas ulang materi gagasan pokok mereka sangat antuasia dalam
menjawabnya, adapula yang mengingat gambar mind
mapping pohon pisang dan buah pisangnya dan sebagian menjawab dengan benar.
Adapun materi terkait teks wawancara, saya membagi peserta didik ke dalam empat
kelompok bahkan setelah dijelaskan materi mereka saya arahakan untuk membuat
daftar pertanyaan wawancara dan melakukan wawancara kepada narasumber yang
dituju. Selain itu, dalam pembelajaran IPA membuat kreasi mengenai sumber
energi angin dan air, mereka diarahkan untuk membuat kincir angin dan kincir
air dari barang bekas untuk praktik percobaan.
Kegiatan
Numerasi juga diadakan dengan pembelajaran yang menyenangkan, agar peserta
didik semangat ketika bertemu dengan matematika. Saya membagi kelas 4 menjadi 2
kelompok sesuai dengan kemampuan peserta didik, agar mereka dapat memahami
materi sesuai dnegan kemampuannya setelah memahami materi mereka akan lanjut
pada materi yang lain. Sehingga tidak ada lagi kata anak tidak pandai atau
terlalu pandai. Hal ini, saya lakukan agar memberikan pemahaman kepada anak
bahwa mereka semua pandai dan dapat menguasai materi meskipun daya serap
memahami materinya berbeda-beda. Dalam kegiatan numerasi, saya mengajarkan cara
menghitung penjumlahan dengan tangan dan menyimpan angka paling besar di
kepala, cara menghitung perkalian dengan tangan, tips cara cepat mengerjakan
perkalian dengan mudah, dan menggunakan media ular tangga untuk bermain games
berhitung karena pada setiap nomor dalam ular tangga terdapat kartu yang berisi
soal dan ketika mereka berhenti di angka tersebut harus mengerjakan soal
terlebih dahulu kemudian lanjut bermain.
Tiga
bulan menjalani program pengabdian penulis menyadari bahwa dalam kegiatan
pembelajaran tidak hanya menyampaikan materi saja yang berfokus pada
intelektual, akan tetapi banyak hal yang lebih penting dari itu seperti
menyadari bahwa enam komponen dalam pembelajaran sangat penting yaitu: tujuan,
materi dan bahan ajar, metode atau strategi, pendidik, peserta didik dan
melakukan evaluasi lanjutan. Dalam kegiatan pembelajaran tentu guru yang
inspiratif memiliki berbagai cara yang kreatif dan inovatif dengan merancang
strategi pembelajaran baik dengan metode atau berbantuan media pembelajaran
yang menarik. Selain itu, sosok guru inspiratif mampu memberikan energi positif
kepada siswanya, menjadi teladan, dan dapat menanamkan pendidikan karakter bagi
siswanya.
Sumber dan referensi :
Postingan Terkait
Penandatanganan MoU Kerja Sama Provinsi Sumatera Utara dengan Guru Binar
Yuk Kenalan dengan Guru Binar!
Designing learning
Manfaat Melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh saat Pandemi Covid-19
Kenali lebih dalam tentang Blended Learning!
Blended Learning Membuat Anda Bingung? Simak Tips Mempersiapkan Blended Learning yang Efektif!
Guru Binar Mengintegrasikan sistem Gamifikasi dalam Pelatihan
Pick Your Own, Fitur untuk Gabungkan Sertifikat per 32 Jam Pelajaran.
Penandatanganan MoU Kerja Sama Provinsi Jawa Timur dengan Guru Binar
Tradisi Pendidikan Pralahir dalam Keluarga Melayu Sambas
Seluruh materi yang terkandung dalam website ini dilindungi oleh Hak Cipta, dan tidak dapat diproduksi ulang, dipublikasi kembali, didistribusikan kembali, dikirimkan, ditampilkan, disebarluaskan atau dipergunakan dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Guru Binar.
Nama dan logo dari Guru binar serta hal-hal lain terkait merek, nama usaha dan hak kekayaan intelektual lainnya merupakan milik Guru binar dan tidak dapat digunakan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Guru Binar. Sebagai catatan, beberapa konten yang tertera dalam website ini mungkin tunduk pada ketentuan hak cipta pihak ketiga lainnya.
Seluruh data dan informasi yang diberikan oleh pengguna/peserta hanya akan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan program Guru Binar atau terkait dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Guru Binar, dan tidak akan disebarluaskan, dialihkan, diberikan kepada pihak lain, baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada pihak manapun tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemilik data dan informasi, kecuali jika dibutuhkan untuk urusan proses hukum yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia. Guru Binar akan melakukan upaya optimal untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data yang diberikan.